Sabtu, 18 September 2010

Liburan ke bandung

"Kesempatan emas nih, aku belum pernah arung jeram," ujar Bapak kepada Om Eddy. Om Eddy yang juga belum pernah hanya mengangguk tersenyum. Sedari pagi ia sibuk menghubungi pengelola arung jeram dan mengatur rombongan. Sekarang ia kebagian tugas nyetir.

Di jok depan duduk Tante ku. Seat belt  tak cocok untuk badannya yang subur. Setiap gerak sedikit, belt terkunci bikin kesal. Ibu duduk di jok tengah sebelah kiri di samping Bapak yang duduk di tengah. Di kanan ada Pak Dedi, teman Ibu dari Aceh.

Kami sedang menuju Situ Cileunca di Pangalengan untuk ikut arung jeram.

Jalan berkelok dari Bandung naik ke Pengalengan indah sekali. Kami bertemu serombongan anak muda SMA yang sedang touring naik motor. Jumlah mereka banyak sekali. Satu motor ditumpangi dua anak. Kadang laki perempuan. Salah satu motor jatuh. Kami lihat motornya sudah ditegakkan, tetapi seseorang kelihatan masih terduduk kesakitan di badan jalan. Dia dikerubungi teman-temannya.

Seseorang dari mereka melambaikan tangan memberi tanda hati-hati kepada pemakai jalan yang melintas di sekitarnya. Sebuah motor yang ditumpangi dua laki laki muda, nampaknya pemimpin rombongan, ngebut tak karuan mengatur anak buah. Semoga anak yang kecelakaan tadi tidak mendapatkan luka serius.

Di sebuah belokan sekilas kami lihat aktifitas pencucian wortel hasil panen petani setempat. Pengalengan dikenal sebagai salah satu penghasil sayur mayur. Kata Bapak, setiap hari RRI menyiarkan harga sayur mayur dari berbagai sentra sayur di tanah air, termasuk Pengalengan.

Jalanan menuju lokasi arung jeram menanjak dan berkelok. Rute yang tak mudah. Tapi kata Bapak asyik - seperti touring sendiri. Aku tak sempat menikmati pemandangan. Lagi-lagi aku dan Kak Ifa tertidur hampir di sepanjang jalan.

Sesampai di situ Cileunca, kami disambut kacang, ubi, dan pisang rebus. Kami berebut takut gak kebagian. :) Tehnya pahit. Merek Walini, hanya dijual di sekitar Pengalengan.

Om Eddy segera mendaftar semua peserta arung jeram. Yang tidak ikut rencananya akan diajak naik perahu dan lihat kebun strawberry.
Semula Ibu tidak mau ikut naik perahu. Tetapi melihat kami antusias, Ibu akhirnya ikut. Asyik banget naik perahu.. Ibu bilang untuk hati-hati.
Jalan-jalan ke kebun strawberry gak jadi karena barusan panen. Hujan turun lagi ketika rombongan arung jeram pulang. Mereka basah kuyup karena air sungai dan hujan. Setelah makan siang kami berkemas, ganti pakaian dan segera turun ke Bandung, naik tol dan ke Jakarta.

Kami sampai di Jakarta malam menjelang Isya. Setelah mengantar Om Eddy ke appartemennya di Casablanca,kami pulang ke rumah kami.

Perjalanan liburan 2 hari plus di Bandung sudah berakhir. Kami sangat letih tapi senang. Lain kali akan ku ajak Ibu ke Anyer, ke tempat aku pernah di ajak Bapak 3 atau 4 tahun lalu. Entah kenapa, aku selalu pingin ke Anyer lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar